19jul2cover.jpg

Festival Wisata Desa Jawa Timur 2024

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meresmikan tempat wisata baru berupa Glamour Camping (Glamping) di Zona KIP, Desa Wisata Tumpak Selo, Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, pada Rabu (17/7/2024). Peresmian ditandai dengan pemecahan kendi dan pelepasan merpati oleh  didampingi oleh Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto, dan Kepala DPMD Kabupaten Lumajang Mustajib. Desa Wisata Tumpak Selo merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Arum.

Acara peresmian ini juga diisi dengan Kirab Ageng Mendo Suro dan Festival Wisata Desa Jawa Timur Tahun 2024.Pada kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy, menyampaikan, Pemprov Jatim terus mendorong kemajuan desa melalui berbagai cara. Ia menyebutkan bahwa desa akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi provinsi di masa depan. “Pengembangan dan penguatan kapasitas BUMDes harus terus dilakukan, didukung dengan aksesibilitas yang baik untuk bisa bersaing dan menjadi pemenang di pasar bebas,” katanya.“Saya yakin, melalui BUMDes, desa akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Jawa Timur. Pengembangan desa wisata juga diharapkan dapat mendorong terciptanya Desa Mandiri,” imbuhnya.Menurutnya, upaya ini telah menghasilkan hasil yang baik di berbagai kabupaten/kota. Dari tahun 2019 hingga 2021, Jatim berhasil mengurangi jumlah Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal sebanyak 344 desa, sehingga pada 2021, Jawa Timur terbebas dari Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal.

Pj. Gubernur Adhy mengapresiasi komitmen mitra lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung pemberdayaan desa. “Desa Mandiri tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada bantuan dari mitra kerja dan masyarakat. Yang saya lihat di Tumpak Selo ini, kemajuan yang ada juga berkat kepala desa yang bertanggung jawab dan berdedikasi,” tutupnya. Pada kesempatan yang sama, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni menyatakan bahwa peresmian wisata baru Glamping Zona KIP ini merupakan pengembangan dari Desa Wisata Tumpak Selo yang sudah ada sebelumnya. Indah Wahyuni menyebutkan bahwa untuk meningkatkan perekonomian di desa, diperlukan upaya seperti program Satu Kecamatan, Satu Desa Wisata Unggulan. “Hanya dalam waktu enam bulan, Tumpak Selo bisa berkembang pesat. Kini ditambah dengan Glamping Ground,” katanya.