15jul25cover.jpeg

Kolaborasi Strategis Bakorwil V, LP2M Unej dan Tim Teknis Geopark Ijen: Wujudkan Geopark Ijen sebagai Laboratorium Alam dan Pusat Riset Terpadu

Jember, 15 Juli 2025 - Langkah konkret dalam pengembangan Geopark Ijen sebagai laboratorium alam dan pusat riset terpadu resmi dimulai melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bakorwil V Jember, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, dan Tim Teknis Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Banyuwangi.

FGD yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bakorwil V Jember, Bapak Aris Purwowidi Yanto, S.Hut., M.Sc., ini menjadi forum awal untuk menyamakan visi dan strategi antara tiga aktor kunci dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan Geopark Ijen.


PKS sebagai Langkah Awal Penguatan Kemitraan

Penandatanganan PKS ini tidak sekadar simbolis, tetapi menjadi dasar penting dalam membangun ekosistem riset dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi. Posisi strategis Universitas Jember yang berada di antara wilayah Geopark Ijen meliputi Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso menjadi nilai tambah bagi percepatan implementasi program dan kegiatan kolaboratif.

Sejalan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/85/013/2025 tentang Pengelola Geopark Ijen Periode 2025-2029, Bakorwil V Jember berperan dalam divisi kemitraan dan promosi, serta menjadi wakil dari Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk wilayah Tapal Kuda.


Integrasi Pendidikan Tinggi dan Pelestarian Geopark

Dalam diskusi yang berlangsung, ditekankan bahwa peran pendidikan tinggi, khususnya UNEJ, tidak hanya terbatas pada edukasi dan pengabdian masyarakat. Fokus penelitian harus diarahkan pada publikasi ilmiah nasional dan internasional, yang mendukung proses revalidasi geopark dan memperkuat posisi Geopark Ijen di tingkat global.

Penelitian juga harus mencakup ekosistem hayati, biodiversitas, dan bioset kawasan, dengan pendekatan lintas sektor yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat. Program pelatihan masyarakat akan diarahkan untuk melindungi keanekaragaman hayati, situs geologi, serta memperkuat kesadaran wisata berkelanjutan.


Revitalisasi Kawasan dan Peluang Geo-railway

Geopark Ijen tidak hanya soal Kawah Ijen dan api birunya (blue fire). Dalam FGD, disorot pula perlunya revitalisasi kawasan dari hulu ke hilir, termasuk pembenahan sarana transportasi, alih fungsi hutan ke pertanian, hingga mitigasi bencana seperti banjir dan longsor yang masih menjadi ancaman tahunan.

Bakorwil V Jember juga mendukung pengembangan paket geo-railway berbasis pendidikan dengan integrasi modul konservasi dan pariwisata edukatif. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi aktif komunitas lokal dan menjadikan Geopark Ijen sebagai destinasi yang inklusif dan berkelanjutan.


Pembentukan Konsorsium dan Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini, direncanakan pembentukan konsorsium riset antara Bakorwil V, LP2M UNEJ, dan Tim Geopark Ijen. Fokus riset diarahkan pada penyediaan data kawasan yang lebih komprehensif, sementara program pengabdian masyarakat menekankan pada pemberdayaan ekonomi dan sosial komunitas sekitar kawasan geopark.

Melalui sinergi ini, pengembangan Geopark Ijen diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas destinasi pariwisata, tetapi juga menciptakan ruang riset kolaboratif dan meningkatkan kontribusi akademik dalam pelestarian sumber daya alam dan budaya lokal.


Harapan ke Depan

Kemitraan yang difasilitasi Bakorwil Jember ini diharapkan menjadi model replikasi untuk wilayah lain yang tengah mengembangkan kawasan geopark atau konservasi terpadu. Geopark Ijen bukan hanya tentang keindahan alam, tapi juga tentang kemampuan lintas sektor membangun masa depan yang berkelanjutan, berbasis ilmu pengetahuan dan partisipasi masyarakat.