1.jpeg

Lomba Kerapan Sapi Brujul di Kota Probolinggo

Sekitar 28 peserta kerapan sapi brujul (bajak) berlaga memperebutkan piala Gubernur Jawa Timur di arena kerapan di Desa Jrebeng Woniasih Kota Probolinggo Minggu (11/11). Mereka berjibaku memperebutkan posisi terbaik dalam adu ketangkasan yang digelar oleh Bakorwil V Jember bekerja sama dengan Pemkot Probolinggo dalam rangka HUT Provinsi Jawa Timur ke 73.

Kepala Bakorwil Jember R.Tjahjo Widodo mengatakan, event kerapan sapi brujul ini diharapkan menjadi salah satu destinasi yang bisa mengangkat kepariwisataan di Jawa Timur. ”Kami (Bakorwil V Jember) akan terus mendorong kerapan sapi brojol ini untuk dipromosikan baik di tingkat nasional dan internasional,” ujar R. Tjahjo Widodo disela-sela kegiatan, kemarin. Menurut R.Tjahjo Widodo, kerapan sapi brujul ini memiliki daya tarik tersendiri. Karena, kerapan sapi brujul ini biasa dilakukan oleh masyarakat Probolinggo awal musim tanam. ”Di saat memasuki musim hujan dan awal musim tanam, masyarakat sini (Probolinggo) biasanya menggelar adu balap sapi diareal persawahan. Kebiasaan ini dikemas menjadi pertunjukan menarik, yang diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun manca negara,” katanya.

R.Tjahjo juga mengaku, selain bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dan Pemkot Probolinggo, Bakorwil juga menggandeng komunitas fotografer yang diharapkan dapat membantu mempromisikan kerapan sapi brujul ini ke seluruh dunia. “Hasil jepretan mereka kita lombakan. Kami berharap hasil jepretan yang unik-unik ini terekspose dalam medsos, sehingga membantu mempromosikan kerapan sapi brujul ini ketingkat nasional dan international,”tandasnya pula.

Wali kota Probolinggo Hj.Rukmini, SH, MSi. menyambut baik upaya Bakorwil V Jember yang ikut mempromosikan kerapan sapi brujul ini menjadi agenda tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.

”Saya sangat berterima kasih kepada Bakorwil V Jember yang ikut membantu mempromosikan kerapan sapi brujul kepada masyarakat luas. Dengan masuknya event kerapan sapi brujul menjadi event Jawa Timur, dapat membantu mempromosikan event rakyat ini menjadi event nasional dan internasional. Sehingga mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia dan Kota Probolinggo khususunya,” harap Rukmini.

Selain itu, dengan masuknya kerapan sapi brujul menjadi agenda wisata di Jatim, semakin merangsang para peternak sapi yang ada di Pemkot Probolinggo untuk lebih meningkatkan ternak sapinya.”Di kota Probolibggo jumlah peternak sapi cukup meningkat dan dengan kerapan sapi brujul ini semakin meningkatkan nilai jual,” pungkasnya.

Sementara, even kerapan sapi brujul yang digelar di Desa Jrebeng Kec. Wonoasih Pemkot Probolinggo ini diikuti oleh 28 kerapan yang lolos eleminasi dalam event serupa sebelumnya. Mereka berasal dari Pemkot dan Pemkab Probolinggo dan Kab. Lumajang.